Nganjuk Berjuang Keras Menjaga Kestabilan Harga Bawang Merah
By Admin
nusakini.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Agus Subagyo mengatakan, produksi bawang merah di daerahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dengan luas areal tanam 11 ribu hektare per tahun, jumlah produktivitas panen di musim hujan bisa mencapai 10 ton per hektare. Adapun di musim kemarau mencapai 14 ton per hektare.
“Kita masih surplus bawang merah,” kata Agus, Senin (30/5/2016)
Menurut Agus luas areal tanaman bawang merah yang masih berdiri (standing stock) di Nganjuk mencapai 600 hektare. Selama kurun waktu 1 – 30 Mei 2016, sebanyak 400 hektare lahan menghasilkan 4 ribu ton bawang merah.
Sedangkan sisanya seluas 200 hektare akan memasuki usia panen pada 1 – 15 Juni 2016 dan diperkirakan menghasilkan 2 ribu ton. Sehingga dipastikan pada periode bulan puasa nanti pasokan bawang merah di Nganjuk akan melimpah.
Dengan luasan lahan bawang merah di Nganjuk yang mencapai 11.000 hektar per tahun, maka produksi dari kabupaten ini bisa mencapai 154 ribu ton.
“Jumlah itu setara dengan kebutuhan bawang merah nasional dalam satu bulan,”kata Agus.
Dengan fakta di lapangan semacam itu Agus tak sependapat bila produksi bawang merah dalam negeri dianggap anjlok. Agus juga menampik sinyalemen yang menyebut bawang merah gagal panen akibat serangan penyakit.
Pernyataan itu, menurut Agus, kerap dihembuskan pihak-pihak tertentu untuk menggiring opini masyarakat hingga membuat seolah-olah bawang merah tidak ada di pasaran.
Kabar tersebut juga dikhawatirkan bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan impor bawang merah yang jumlahnya tak terlalu signifikan.
“Kalau impornya hanya 2.500 ton saja, tidak sebanding dengan kerusakan harga petani,”kata Agus.
Ideal harga penjualan bawang merah di tingkat petani, menurut Agus, berkisar antara Rp 10.000 – 12.000 per kilogram. Jika harga jual nanti di bawah itu, dipastikan petani tak akan menuai keuntungan sama sekali. Karena itu pula penetapan harga pembelian Bulog untuk bawang merah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 18.500 per kilogram.
Nganjuk, kata Agus, berjuang keras menjaga kestabilan harga bawang merah di angka Rp 15.000 – 21.000 per kilogram. Nilai tersebut akan bisa mengimbangi patokan yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 25.000 per kilogram di tingkat pengecer.(if/mk)